SAMPANG, MITRABANGSA.ID, – Bupati Sampang H. Slamet Junaidi melakukan sidak dadakan di Pasar Srimagunan, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur Senin, (10/10/2022).
Dalam Sidak dadakan di berapa pasar di Kabupaten Sampang tersebut tampaknya Bupati Sampang Di dampingi Istri tercinta Ketua PKK Hj. Mimin Slamet Junaidi dan Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan perdagangan (Diskoperindag), Suhartini Kaptiati, serta Forum Sampang sehat,
Bupati Sampang bersama rombongan membuat kaget petugas pasar Srimangunan sehingga membuat bigung tidak ada persiapan dengan kedatangannya.
Bupati Sampang H. Slamet Junaidi merasa sangat kecewa dalam temuanya di pasar Srimagunan yang merupakan pasar paling besar dan menjadi aiekon bagi Kabupaten Sampang.
” Kami sangat kecewa dengan petugas pemerintah untuk melayani para pedangan karena tidak optimal, apalagi tentang kebersihannya sagat buruk sekali serta penempatan pedagang kaki lima (PKL) tidak sesuai dengan perencanaan,” Ujar Bupati H. Slamet Junaidi, Senin (10/10/2022).
Bupati menyakini ada main mata dari pihak pasar maupun kasi pasar dengan para pedagang. Sehingga penempatan pedangan tidak sesuai dengan perencanaan maka dari itu saya akan adakan rapat besok dengan APH untuk menyelidiki hal ini .
” Kalau memang ada permainan dan melanggar kita akan proses kalau terbukti dipenjarakan, karena penugasan sebagai Bupati untuk hadir bagi masyarakat sebagai pelayan yang terbaik bagi masyarkat Sampang,” ucapnya.
Baca Juga : FKMS Gelar Aksi Demo Kritisi RTRW, Kepala Badan Bappeda Hadapi Secara Humanis
Baca Juga : Seorang Tokoh Masyarakat Desa Pusakamulya Angkat Bicara, Terkait Amblesnya Jalan Hotmik Yang Baru Dibangun
Aba Idi sapaan Akrabnya juga menegaskan bagi oknum yang bermain masalah kios di pasar atau penempatan PKL diperjual belikan penjarakan saja
Lanjut, Bupati sampang yang punya Jargon Hebat Bermartabat menanyakan tentang kios yang tidak ditempati, karena dilihat laporan dari kepala dinas Diskoperindag ada 800 kios di pasar, yang di pakai hanya 500 kios dan masih sisa 300 kios kemana?, sehingga para pedang ada diluar untuk berdagang tidak menempati kios yang ada,” Ungkapnya.
Sementara itu Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan perdagangan (Diskoperindag), Suhartini Kaptiati, menyatakan temuan Bupati dalam sidak memang benar banyak PKL yang tidak layak di tempati, kios banyak kosong dan kebersihan pasar sagat buruk sekali.
” Ya mas benar apa yang dikatakan Bupati, tapi hal itu sudah lama terjadi untuk pemeliharaan pasar sendiri tidak ada anggaran untuk itu apa lagi tentang kebersihan, anggaran hanya cukup untuk bayar honor pegawai, listrik dan lainya,”Tuturnya
Ia akan tetap mengikuti apa perintah Bupati, dan kita liat aja hasil evaluasi dalam pertemuan rapat nanti. Kami haya melaksanakan tugas,”pungkasnya.