Janjikan ke Polandia, Dua Petugas PT. Asofa Jaya Abadi Diduga Lakukan Tipu Muslihat

Janjikan ke Polandia, Dua Petugas PT. Asofa Jaya Abadi Diduga Lakukan Tipu Muslihat
Foto : Korban Zainul & Hasan yang gagal berangkat ke polandia.

BANGKALAN, MITRABANGSA.ID – Sejumlah korban Dugaan penipuan dengan modus pemberangkatan tenaga kerja Indonesia (TKI) ke polandia.

Dua orang yang diduga bermodus mengaku dari PT Asofa Jaya Abadi yang bernama Yakob dan H. Solihin

Korban bernama Zainul dan Hasan yang gagal berangkat ke luar negeri sampai saat ini uang raib. Uang para korban masih tergantung-gantung

” Janji uang mau dikembalikan hanya tinggal janji, sampai saat ini uang kami belum di kembalikan mas, padahal itu hasil pinjam pada tetangga jadi kami binggung, ” Ujarnya kepada media ini.

Sambung dia, ” Saya mencoba menghubungi melalui WhatsApp maupun telpon kepada H. Solihin cuma janji dengan janji palsu, seolah mempermainkan, mungkin karena mereka kaya dan merasa kebal hukum jadi seenaknya menipu orang, ” Tuturnya dengan nada kecewa.

” InsyaAllah, minggu depan akan kami laporkan ke pihak berwajib tolong dikawal ya mas, ” Urainya korbannya Zainul dan Hasan kepada sejumlah awak media sambil menunjukkan bukti Chat dan kwitansi tanda terima uang yang ditanda tangani H Solihin 

Ia berpesan, sebagaimana di beritakan  edisi kemarin peringatan buat masyarakat jika mencari pekerjaan keluar negeri melalui calo atau melaui perusahaan pengerah tenaga kerja luar negeri. Jika tidak hati-hati akan menjadi korban penipuan.

Baca Juga : Toko Bernama Brand Madura Jebol di Internasional, Bupati Baddrut Tamam Merasa Bangga

Baca Juga : Sukses Lagi, Bupati Pamekasan Raih Penghargaan Sebagai Penggerak Literasi Nasional 2022

Seperti yang dialami 10 korban calon TKI diantaranya, Zainul  Arifin, Hasan serta tetangganya yang berasal dari Desa Trogan Kecamatan Klampis Kabupaten Bangkalan, Madura.

Diceritakan oleh korban Zainul dan Hasen, pertama mereka berdua di ajak Yakob yang menyampaikan ada lowongan kerja luar negeri yaitu di Polandia dengan sistem perjanjian potong gaji.

“ Sebelum berangkat saya sama hasen di minta uang muka 10 juta dari total 50 juta kesepakatan biayanya. setelah dibayar, berapa hari kemudian diajak pergi ke Jakarta, janjinya mau di training atau kursus Bahasa Inggris. Faktanya, ditraining las atau wealding itupun cuma 5 jam dan dinyatakan lulus,” jelas Zainul.

Ditambahkannya, esoknya diajak Medical Check Up tiap orang di kenakan biaya 800 ribu dan dinyatakan negatif. Selanjutnya di tempatkan di PT- Asofa Jaya Abadi dan di temui orang berinisial H.Solihin Menurutnya, calon tenaga kerja akan diberangkatkan minimal 3 bulan paling lambat 6 bulan.

“ Selama 4 hari di Jakarta, kami tidak dikasih makan dan setelah itu kami disuruh pulang ke Madura sambil menunggu  proses pemberangkatan ke Polandia,” bebernya.

Setelah menunggu 6 bulan lebih ternyata belum juga di berangkatan lalu kami bertanya ke Yakop, ” menurut Yakoub PT.Asofa Jaya Abadi masih nunggu pencairan uang dari Bank.

“ Hampir setahun kami menunggu tidak kunjung di berangakatkan ke Polandia. Saya meminta pertanggung jawaban dari Yakop akan tetapi tidak ketemu. Kata istrinya Yakop berangkat ke luar negeri,” keluhnya.

Masih menurutnya, kami menghubungi  H.Sholihin meminta pertanggung jawabannya selaku perwakilan perusahaan,akan tetapi sampai saat ini hanya janji-janji” untuk itu kami juga para korban lainnya akan melaporkan ke pihak berwajib,” Pungkasnya

Sampai berita ini dipublish melalui via telpon, belom ada tanggapan dari PT Asofa Jaya Abadi

banner 728x250