Sumenep, Mitrabangsa.id – Saat akhir pekan sudah tiba tidak perlu jauh – jauh mencari tempat kongkow bersama teman atau kerabat.
Meskipun ada beberapa tempat nongkrong di Desa Karamian Kecamatan Masalembu yang menjadi tempat favorit tongkrongan para kawula muda setempat.
Salah satunya Kedai Luana yang terletak di ujung utara Kepulauan Kabupaten Sumenep yakni di Pulau Karamian Kecamatan Masalembu. Kamis, (02/02/2023)
Jika sewaktu-waktu ingin nongkrong malam hari di Pulau Karamian, langsung saja ke Kedai Luana yang tentunya jauh dari kebisingan kota setelah jenuh dengan rutinitas hari-hari.
Untuk urusan perut, Kedai Luana menyajikan berbagai menu makan dan minuman dengan harga murah. Namun bukan murahan untuk soal rasanya. Menu makanan di Kedai Luana harganya mulai Rp. 5.000,- hingga Rp12.000,-.
Untuk menu makanan, di Kedai Luana tersedia nasi goreng ayam, indomie goreng/rebus telor .Untuk makanan ringan tersedia kentang goreng, pisang coklat keju, roti keju sossis, sostel dan aneka jajanan bakar.
Murah bukan, belum lagi aneka minuman segar yang disediakan hanya di bandrol Rp. 5.000an saja. Ada Kopi, Susu, Teh, Milo, Es Jeruk, Es Dalgona, Es Mojito, Es Moccha, Es Rainbowsu, dll.
Anak-anak yang sedang bersantai malam di Kedai Luana Pulau Karamian ini selain tempatnya luas, juga terdapat karamaian.net untuk lebih mudah mengkases jaringan wifi demi memanjakan para pengunjung agar nyaman dan betah.
Mahardika, pemilik Kedai Luana wanita karir yang akrab di sapa Mbak Dika saat ditemui mengatakan, usaha tersebut didirikannya sejak awal Tahun 2021 tidak lain hanya ingin memberikan ruang kepada pemuda untuk berkreasi dan mendongkrak perekonomian di Desa Karamian.
“Kebetulan halaman dirumah cukup luas, akhir saya berinisiatif untuk membuka usaha tempat tongkrongan guna memberikan ruang dan fasilitas kepada pemuda untuk berdiskusi dan saling menjaga silaturrahim antar tokoh serta seluruh lapisan masyarakat,” kata Dika kepada Mitrabangsa.id
” Dika juga memaparkan di bukanya Kedai Luana untuk mengubah stigma masyarakat lokal dan luar, bahwa kami pemuda/i desa (anak pulau) memiliki kebebasan untuk berinovasi dan berkreasi.” imbuhnya
Lebih rinci lagi Dika juga menjelaskan, Darimana dan Kenapa harusa menamai kedai usahanya dengan nama Luana.
“Nama Kedai Luana sendiri diambil dari bahasa Jerman yg artinya anggun dan manis. Agar pradigma orang berubah persoalan akulturasi budaya, bahwa kreatifitas adalah kebebasan asalkan tidak melewati batas2 budaya lokal kita. Luana juga biasa diartikan, kritis, sopan, mandiri dan pejuang.
” Sehingga beberapa lisensi inilah yang membuat saya mengambil nama tersebut untuk dijadikan nama usaha, ” ujarnya
Wanita karir yang berparas cantik ini juga berharap, usahanya dapat menjadi motivasi bagi para pemuda/i di Desa Karamian.
” Saya berharap ke depan bukan hanya sekedar usaha jualan, tapi sebagai vioner dalam menentukan peradaban pemuda/i sebagai bibit Desa Karamaian.” dengan senyumnya yang penuh dengan keyakinan.
Untuk memperindah suasana, lanjut Fian, taman tersebut diberi lampu-lampu taman. Tak lupa, untuk menghibur pengunjung turut disediakan karaoke dan akses wifi internet.
Kedai Luana mulai buka setiap hari untuk masyarakat dari pukul 09.00 WIB hingga 23.00 WIB. Namun, bagi Anda pengunjung dari luar Desa Karamian tidak ada penginapan jangan khawatir. Karena kami juga menyediakan fasilitas penginapan di rumah.