Sumenep, Mitrabangsa.id – Bupati Sumenep mengajak para petani untuk menjadi peserta Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP).
Dalam upaya program tersebut untuk meringankan beban saat musim tanam gagal panen dan bencana alam
“ Para petani mengikuti publisitas program AUTP, karena beberapa wilayah di Kabupaten Sumenep rawan terjadi banjir meskipun tidak terjadi setiap tahunnya, namun perlu waspada saat musim tanam dalam bentuk asuransi,” kata Bupati Sumenep.
Saat ini, hanya sebagian petani sebagai peserta AUTP, contohnya di Desa Sendir Kecamatan Lenteng dari luas lahan pertanian 69 hektar menyaksikan banjir, ternyata hanya seluas 10 hektar saja yang telah mengikuti asuransi usaha tani padi.
“ Karena itu, petani yang belum menjadi peserta AUTP untuk mengikuti program itu, supaya jika terjadi bencana alam pada musim tanam tidak menanggung kerugian yang sangat besar,” ujarnya.
Baca Juga : Pecahkan Rekor Muri, PIPAS Lapas Pamekasan Ikuti Senam Bersama secara Virtual
Baca Juga : Mempererat Kemitraan, IWO Pamekasan bersama Bapas Komitmen Satu Tujuan
Bupati mengungkapkan, AUTP preminya sebesar Rp180 ribu perhektarnya, namun para petani hanya menanggung biaya Rp36 ribu perhektar setiap musim tanam, mengingat sisa Rp144 ribu menjadi tanggung jawab pemerintah.
“ Pemerintah daerah melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Sumenep, telah mengimbau petani yang tergabung dalam kelompok tani untuk ikut AUTP,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Sumenep, Arif Firmanto, menambahkan, para petani untuk bergabung dalam kelompok tani selanjutnya ikut AUTP, agar apabila terjadi bencana alam saat musim tanam, bisa secepatnya mendapat ganti rugi.
“ Jadi asuransi ini untuk melindungi petani jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, seperti banjir, kekeringan, terkena hama dan penyakit yang menyebabkan kerusakan tanaman padi,” pungkasnya.