Pamekasan, MITRABANGSA.ID – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan, Madura, Jawa Timur, mengapresiasi pendirian rumah budaya pelestarian keris yang berlokasi di Jalan GK Nugroho 1-7 Pamekasan.
Pendirian rumah budaya pelestarian keris Pamekasan tersebut digagas oleh Arief Wibiseno sekaligus founder rumah budaya.
Rumah budaya pelestarian keris tersebit diresmikan Bupati Pamekasan Baddrum Tamam yang diwakili Plh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Pamekasan, Fatimatus Zahroh, Kamis (24/2/2022).
Baca Juga : Peringatan Isra’ Mi’raj 1443H Tahun 2022 Sekaligus Setahun Masa Bakti Bupati Dan Wakil Bupati Situbondo
Baca Juga : Akselerasi Vaksinasi, Polres Pamekasan Serahkan Doorprize Utama Sepeda Motor Di Bakorwil
Plh Kepala Disdikbud Pamekasan, Fatimatus Zahroh menyampaikan, keris bukan sekadar jenis senjata tajam, melainkan wujud kehalusan jiwa dan ketajaman pikiran para empu atau pembuat keris.
” Sepanjang sejarah, keris banyak diminati oleh pencinta dan penggemar keris di seluruh nusantara sebagai salah satu warisan budaya bangsa Indonesia sebagaimana yang telah ditetapkan oleh UNESCO,” katanya saat membacakan sambutan tertulis Bupati Baddrut Ta Bumam.
Lebih lanjut pihaknya menyampaikan, proses pembuatan keris tidak sembarang dilakukan oleh para empu, tetapi melalui penjiwaan kuat dan tingkat kesenian yang sangat tinggi, sehingga mampu selaras antara jiwa dengan alam sekitar.
” Sehingga melahirkan bentuk seni yang indah dan agung. Karena itu, tidak akan pernah ada kehidupan yang damai tanpa keindahan dan harmonisasi antara manusia dengan lingkungannya, serta ketaatan kepada penciptanya,” ujarnya.
Pihaknya juga mendorong dan membuka untuk senantiasa mengolah rasa dan pikiran dengan berpondasikan spiritualitas agar seni yang dilahirkan mampu memberikan kesejukan bagi makhluk hidup di muka bumi.
” Oleh karena itu, Pemkab Pamekasan memiliki komitmen yang sama untuk mendorong agar seni budaya menjadi salah satu aktivitas yang mampu memberikan pencerahan spiritual, humanis dan ekologis,” tuturnya.
Bahkan pihaknya bangga terhadap para penggemar dan pencinta warisan budaya keris di Pamekasan dengan mendirikan rumah budaya pelestarian keris tersebut. Harapannya, adanya rumah budaya itu mampu menggerakkan kreatifitas para pecinta dan pelaku seni.
” Karena itu, saya optimis bahwa pelestarian seni budaya, khususnya warisan budaya keris tidak hanya berdimensi ekonomi, tetapi juga berdimensi ekologis yang sehat, indah, dan damai,” jelasnya.
Dikatakan, para empu merupakan sosok yang memiliki kreatifitas tinggi, tidak pernah berhenti berkarya dengan adanya keterbatasan fasilitas, dan lain-lain.
Oleh karena itu, lanjut dia, Pemerintah harus memberikan ruang terbuka agar kehidupan seni budaya ini bisa tumbuh dan berkembang dengan baik.
” Begitu juga elemen-elemen lain harus didorong dan digerakkan secara bersama-sama agar bergerak seimbang,” tandasnya.