Seorang Jurnalis Pamekasan Mengaku Mengalami Kekerasan Fisik, Berujung Laporan Polisi

Seorang Jurnalis Pamekasan Mengaku Mengalami Kekerasan Fisik, Berujung Laporan Polisi
Foto : Ilustrasi

Pamekasan, MITRABANGSA.ID, – Seorang Jurnalis media Forum Nusantara yang bertugas diwilayah Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, mengaku mengalami kekerasan secara fisik di Balai Desa Laden, Kecamatan Kota Kabupaten Pamekasan 10 Agustus 2022.

Akibat peristiwa tersebut Jurnalis Forum Nusantara yang bernama Junaidi yang beralamat Sumber Rt/Rw 2/1 Desa Panaguan, Kecamatan Larangan, Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, ini melaporkan peristiwa yang dialaminyaa tersebut ke SPKT Polres Pamekasan. Dengan Surat Tanda Terima Laporan Polisi Nomor: TBL/B/149/VIII/2022/SPKT/POLRES PAMEKASAN/POLDA JAWA TIMUR.

Kepada media ini Junaidi menuturkan kronologis peristiwa atau kejadian dialaminya tersebut. Menurutnya berawal dari dirinya yang kebelet pipis di daerah Tempat Pemakaman Umum (TPU), di Desa Laden, Kecamatan Kota, Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur.

” Karena sudah tidak tahan lagi, saya berhenti untuk pipis di daerah TPU,” tutur Junaidi kepada media Mitrabangsa.id Kamis (11/8/2022).

Namun menurut Edi biasa dipanggil, niat tersebut gagal. Karena melihat ada dua orang berboncengan yang tidak di kenal dari jauh, seakan memantau dirinya.

” Kok orang ini gerak geriknya mencurigakan, fikir saya, karena tidak enak saya bergegas untuk menanyakan langsung niat kedua orang tersebut, namun kedua orang tersebut sudah Pergi terlebih dahulu,” kata Edi,

Beberapa menit dari kejadian tersebut, ada beberapa orang yang menghampiri, mengintimidasi dan memaksa Edi untuk mengakui perlakuan yang diduga meresahkan warga setempat. 

” Ayo ngaku, kamu kan yang dengan sengaja memperlihatkan alat kelamin terhadap para wanita yang berjalan di daerah TPU Desa ini, dengan nada lantang,” ucap Edi menirukan apa yang disampaikan salah seorang yang menghampirinya.

Kemudian Edi (si korban,red) mengelak, ” Saya tidak pernah melakukan hal itu Pak, saya hanya ingin pipis disini, demi Allah demi rosulullah pak,” kata Edi, dengan nada membela.

Akan tetapi, mereka tidak percaya terhadap Edi, sehingga Edi memperlihatkan id card kejurnalisannya, bahwasannya ia adalah seorang wartawan.

” Namun mereka tidak menggubris penjelasan saya. Seakan hanya merekalah yang paling benar dengan ucapannya,” ungkap Edi dengan nada kecewa.

Tidak hanya itu, Edi usai adu argument panjang lebar, lalu diajak ke balai Desa Laden, Kecamatan Kota, Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur. Sekitar 11:20 tanggal 10 Agustus 2022.

” Sangat disayangkan, di Balai desa bukan diamankan, melainkan saya mengalami kekerasan fisik yang membabi buta dari oknum perangkat desa setempat dan oknum Babinsa, sehingga kepala dan dada di sebelah kiri atas cedera. Hal itu di saksikan langsung oleh banyak masyarakat dan Kamtibmas yang bertugas,” kata Edi. 

Namun saat pihak aparatur desa mendatangkan saksi, yang pernah mengalami kejadian dan mengakibatkan trauma, jawaban saksi tersebut, bukan si Junaidi/Edi pelaku yang dimaksud.

Baca Juga : Tumpukan Sampah di Jembatan Pasean Menjadi Sorotan Masyarakat

Baca Juga : Sat Reskrim Polres Majalengka Ungkap Kasus Pengeroyokan, Satu Orang Tewas Akibat Geng Motor

” Usai introgasi dan penganiayaan kepada saya, seorang aparatur desa mengeluarkan surat pernyataan lengkap dengan materai untuk saya tanda tangani, karena takut ada penganiayaan kembali, tanpa dibaca terlebih dahulu saya langsung tanda tangani,” terang Edi. 

Sementara itu, saat Wartawan Mitrabangsa.id mencoba menghubungi Alimuddin, Kepala Desa Laden lewat via phone WA (WhatsApp) untuk menanyakan kebenaran hal tersebut sekitar jam 21:16 WIB 10 Agustus 2022, iya membenarkan adanya informasi tersebut. Namun menurut beliau masih belum mengetahui secara langsung bahwasannya adanya tindak kekerasan yang dialami si korban di balai desanya, karena saat kejadian beliau sedang tidak ada di balai desa.

” Iya benar mas, namun saya kurang tahu jika ada penganiayaan, karena saya tidak ada di balai desa,” ucap Kades Laden Alimuddin. 

Saat ditanya keberadaan Kamtibmas, Babinsa dan Sekdes yang berada saat kejadian, Kades Laden menyatakan mengiyakan, ” Iya pasti mas, kan balai desa aktif mas,” Katanya.

Belum selesai wawancara, Kades Laden minta maaf tidak bisa melanjutkan wawancara, karena masih ada rapat, “Kalo mau lebih lanjut langsung ke balai desa saya mas,” Tutup Kades Laden.

Namun apa yang terjadi, saat wartawan hendak ke Balai Desa Laden untuk konfirmasi, 11/08/2022, sekitar 12:00 tidak ada, dan saat ditanya ke staf yang ada, tidak mengetahui agendanya.

banner 728x250