Setelah Timba Ilmu di Dua Provinsi, Bupati Tamam Komitmen Jadikan Pamekasan Kabupaten Ketiga yang Punya KIHT

IMG 20211020 213751 1 scaled e1634740846678
Foto: Kunjungan Pemkab Pamekasan ke Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan (Kiri) , dan kunjungan Pemkab Pamekasan ke Kabupaten Kudus, Jawa Tengah (Kanan) .

Pamekasan, MITRABANGSA.ID-Setelah dinyatakan memenuhi syarat tentang lokasi pembangunan KIHT di Desa Gugul Kecamatan Tlanakan, Pemkab Pamekasan mengunjungi Kabupaten Soppeng, Sulawesi untuk belajar tentang teknik pengelolaan KIHT pada 27 September 2021, dan pada hari Selasa, 19/10/2021 Pemkab Pamekasan kembali melakukan studi tiru ke Kabupaten Kudus. Rabu, 20/10/2021.

Pada saat Rombongan ke Kabupaten Soppeng, Sulawesi, Pemkab Pamekasan dipimpin oleh Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris Daerah (Sekda) Pemkab Pamekasan Ajib Abdullah beserta pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait.

Baca Juga : Solusi Kreatif di Tengah Pandemi, Masyarakat Kecamatan Ketol Berbondong-bondong Bertani Cabai

Ajib mengaku jika kedatangannya ke Kabupaten Soppeng untuk belajar tentang teknik pengelolaan dan manajemen usaha produksi karena kabupaten ini sudah terlebih dahulu membangun KIHT.

Menurutnya, Pamekasan sangat strategis untuk dibangun KIHT karena termasuk penghasil tembakau yang produktif dengan luas area 30 ribu hektar lebih dan dapat menghasilkan 20 ribu ton tembakau per tahun.

Baca Juga : Corona Masih Gentayangan, Tim Gabungan Gelar Operasi Yustisi dan Vaksinasi Keliling

“KIHT dapat menjadi fasilitas untuk meningkatkan kualitas produksi rokok di Bumi gerbang salam Pamekasan,” katanya.

Selain itu, kata dia, di sekitar lokasi KIHT yang akan dibangun di Desa Gugul Kecamatan Tlanakan merupakan area padat penduduk dengan masyarakat ekonomi menengah kebawah.

Baca Juga : Seriusi Pembangunan KIHT Demi Rakyat dan Petani Tembakau, Pemkab Pamekasan Lakukan Studi Tiru ke Kudus

“Dengan demikian, pembangunan KIHT nantinya akan membuat masyarakat setempat berinisiatif untuk berjualan, sehingga muncul aktivitas bisnis dan perdagangan,”ucapnya.

Lebih lanjut Ajib mengatakan bahwa pembangunan KIHT di Pamekasan akan menumbuhkan perekonomian.

Baca Juga : Lahir Batin Berdarah Nahdliyin, Bupati Pemekasan Tegaskan Akan Dukung Program Nahdlatul Ulama

“Di sana akan menimbulkan aneka ragam usaha baru yang akan membangkitkan ekonomi masyarakat sekitar KIHT itu. Pertumbuhan ekonomi di sekitarnya yang notabene sekarang di sana (maaf) masyarakatnya miskin, nanti akan bangkit perlahan dengan tumbuhnya aneka ragam usaha di sekitar kawasan itu,” kata Ajib.

IMG 20211015 WA0143 e1634283937453

Saat ini, proses pembangunan KIHT masih dalam tahap menyelesaikan dokumen perencanaan seperti analisa lingkungan dan pembangunan infrastruktur dasar. Pembangunan KIHT ditargetkan rampung pada tahun 2022.

Ajib yang juga Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Pemkab Pamekasan itu lebih lanjut menjelaskan bahwa KIHT di Kabupaten Soppeng terletak di Bentengnge, Kecamatan Lalabata dengan luas kawasan 3,6 hektar dan diresmikan pada 16 Oktober 2020.

“Kawasan ini dikelola Pemerintah Daerah melalui Perusda Soppeng. Standar operasional Prosedur (SOP) yang telah diimplementasikan di KIHT Soppeng pada pelayanan dan pengawasan mulai dari penerbitan Nomor Pokok Pengusaha Barang Kena Cukai (NPPBKC), dengan realisasi pita cukai senilai Rp1,7 miliar per September 2021,” tukasnya.

Selain mengunjungi Soppeng, rombongan Pemkab Pamekasan menunjukkan keseriusannya untuk menjadikan Pamekasan menjadi Kabupaten Ke 3 di Indonesia yang mempunyai KIHT.

Oleh karenanya, Pada hari Selasa, 19/10/2021 Pemkab Pamekasan yang dikomandoi Bupati Baddrut Tamam juga mengunjungi Kabupaten Kudus Jawa Tengah dalam rangka studi pembangunan Kawasan Industri Hasil Tembakau (KIHT), pada Selasa (19/10/2021).

Pada kunjungan ke KIHT di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah itu, Bupati Baddrut Tamam hadir secara langsung dan turut mendampingi bupati Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), Achmad Sjaifudin, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Taufikurrahman dan Kepala Bea Cukai Madura, Yannuar Calliandra.

Sebagaimana pada kunjungan pertama di Kabupaten Soppeng, kunjungan kedua kali ini juga dalam rangka mempelajari tentang teknik pengelolaan KIHT. Kabupaten ini menjadi sasaran studi tiru Pemkab Pamekasan karena beberapa alasan.

Salah satunya, karena merupakan Kabupaten terbaik di Indonesia yang memiliki KIHT. Pihaknya juga menargetkan, bahwa Kabupaten Pamekasan akan menjadi kabupaten ketiga yang memiliki KIHT, apalagi Pamekasan merupakan kabupaten yang memiliki potensi tembakau yang sangat besar.

“Kita punya potensi tembakau yang harapan kita bisa menjadi bagian dari cara untuk mendorong pertambahan nilai ekonomi dan kesejahteraan dari masyarakat,” kata bupati Pamekasan, Selasa, 19/10/2021.

Sementara itu, Bupati Kudus HM Hartopo menyampaikan, optimis jika kelak Pemkab Pamekasan tak akan kesulitan membangun KIHT. Sebab, di Pulau Madura, Kabupaten Pamekasan memiliki potensi tembakau yang sangat besar, bahkan melebihi Kabupaten Kudus.

“Sebetulnya kita mau mengembangkan terus bagaimana (KIHT,red) berkembang. Berkembang pengelolaannya, berkembang unit-unitnya, karena di Kudus sekarang luar biasa soal usaha rokok, kita memberikan fasilitas tempat supaya tidak liar,”tandasnya.

Pembangunan KIHT di Kabupaten Pamekasan rencana di Desa Gugul, Kecamatan Tlanakan, Pamekasan di areal seluas 2 hektare lebih dan pembangunan KIHT itu dimaksudkan untuk membantu para produsen rokok lokal di Pamekasan, meningkatkan serapan tenaga kerja dan menekan peredaran rokok ilegal.

 

banner 728x250

Tinggalkan Balasan