SUMENEP, MITRABANGSA.ID,- Pembangunan suatu desa tidak harus bergantung pada dana desa yang sumber dananya Anggaran Pendapatan Belanja Negara yang di gelontorkan oleh pemerintah pusat untuk Desa guna pembangunan dan pemberdayaan agar tercapainya kesejahteraan masyarakat desa sebagai ujung tombak negara.
Seperti diketahui, yang terjadi pada salah satu desa kepulauan pada daerah ujung timur Kabupaten Sumenep yakni Desa Masalima, Kecamatan Masalembu.
Perbaikan jalan desa di kepulauan tampo sangat antusias melakukan rehab berat dengan dana Swadaya masyarakat pada jalan dusun baru dan perbatasan dusun tengah.
Menurut salah seorang tokoh masyarakat sekaligus sebagai koordinator rehab jalan swadaya masyarakat Juamsyah saat dihubungi via seluler Zainal Fatah Sekretaris LSM KPK Nusantara yang diterima oleh media Mitrabangsa.id Jumat, (29/7) menyatakan bahwa, Masyarakat dusun baru dan dusun tengah secara tiba tiba antusias merencanakan rehab jalan yang sangat parah dengan dana patungan antar warga sebagian ada yang menyumbang uang sebagian ada yang menyumbang bahan yang dibutuhkan sedangkan ibu ibu mengantar konsumsi kepada masyarakat yang bergotong royong.
Disisi lain, kegiatan swadaya tersebut dan pihak desa terkesan tutup mata karena sudah beberapa puluhan tahun ini pihak pemerintahan desa atau kabupaten setempat tidak peduli pada jalan yang sangat menunjang terhadap aktifitas warga keseharian” jelas juansyah selaku masyarakat yang dituakan di Kepulauan Masalima
Di hari yang sama pihak media mitrabangsa.id mengkonfirmasi tokoh muda Juhairi dengan via phone yang menyatakan,” Saya sebagai warga desa Masalima, Kecamatan Masalembu sangat bangga atas antusias warga yang tidak hanya wacana melihat jalan sebagai akses jalan utama yang rusak parah sehingga direncanakan untuk memperbaikinya akan tetapi dengan dana patungan,” tandasnya.
” Masyarakat melakukan swadaya dan dengan gotong royong dilakukan secara kompak, jalan yang di rencanakan sepanjang 100m x 2.5m tanpa campur tangan pemerintah baik pemerintahan desa maupun pemerintahan daerah dan pusat yang menghabiskan dana puluhan juta rupiah,” Imbuhnya dengan hati kecewa.
Baca Juga : Video Skandal Asusila Berdurasi 2 menit 50 Detik Di Ciamis, Ternyata Pemerannya oknum Guru SD
Ia melanjutkan, kami sangat menyayangkan kepada pemerintah yang beberapa tahun ini tidak memperhatikan kami yang juga sebagai rakyatnya pastinya mempunyai hak yang sama seperti rakyat lain yang ada di NKRI,” tandas tokoh muda yang sangat peduli pada pembangunan di desa pada kepulauan yang di kenal dengan Pulau Tampo Mas.