Subang, Mitrabangsa.id – Tumpukan Sampah yang berada di lingkungan samping SDN EKANUGRAHA Dusun Margaluyu, Desa Dayeuh Kolot, Kecamatan Sagalaherang, Kabupaten Subang jadi sorotan.
Dede Darniati, S.Pd.MM Plt Kepala Sekolah Ekanugraha kepada media ini, sangat menyayangkan dengan adanya tumpukan Sampah yang berada di samping lingkungan Sekolah.
“Kami sudah sampaikan kepada pihak DLH dengan adanya tumpukan sampah tersebut,” Ujar Dede Darniati.
Persoalan penumpukan sampah tersebut, Kata Dede Darniati tanggapan dari dinas terkait di perintahkan berkomunikasi dengan Kepala desa setempat.
”Kami sampai saat ini belum sempat berkomunikasi, dikarenakan kesibukan di sekolah. Kalau hanya lewat telpon kami rasa kurang pas,”ucapnya.
Dalam waktu dekat ini, pihaknya akan segera silahturahmi dengan kepala desa Dayeuh Kolot menyampaikan terkait tumpukan sampah yang berada di lingkungan sekolah.
“Mudah-mudahan ke depan lingkungan sekolah kami bersih dari sampah yang menumpuk seperti yang kita lihat sekarang,” harapnya.
Diceritakan Dede Darniati, lokasi yang dulu di tempati TPS tersebut dijadikan tempat sarana olahraga siswa-siswi SDN Ekanugraha. Dengan adanya tumpukan sampah kami sudah tidak punya tempat lagi kecuali di halaman sekolah yang sempit,”pungkasnya.
Salah satu Tokoh Masyarakat Pemuda kampung Margaluyu yang tidak mau di sebut namanya, kami sangat kecewa ketika Sampah di buang dilingkungan pemukiman apalagi berdekatan dengan sekolah.
Menurutnya, sekolah adalah tempat anak-anak kami melakukan aktivitas belajar dan sekolah wajib steril dari sampah/Limbah yang akan mengganggu kesehatan anak.
“Kami atas nama warga masyarakat Margaluyu meminta kepada Pemerintah Desa Dayeuh Kolot untuk segera menindak lanjuti hal ini, untuk segera memindahkan tempat pembuangan sampah umum Desa Dayeuh Kolot ke lokasi yang sekiranya jauh dari tempat pemukiman Warga Masyarakat,” pintahnya.
Tempat terpisah, Kepala Desa Dayeuhkolot Budiman menyatakan bahwasanya terkait sampah bukan mengabaikan, namun pihaknya sering komunikasi dengan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Subang.
“Kami sudah meminta solusi terkait sampah itu kepada pihak DLH, namun sampah tetap menumpuk, Dirinya menyebutkan terkait sampah termasuk program Kabupaten,”tungkasnya.
Budiman menceritakan bahwa sampah menumpuk yang biasanya tiap Minggu 2 kali ada yang ngangkut dari Truck DLH sekarang hanya 1 kali selama seminggu. akhirnya Sampah yang masuk ke TPS lebih banyak dari pada keluarnya sampah yang diangkut oleh Truck LH,” imbuhnya.
Lanjutnya, Budiman mengungkapkan terkait pengangkutan biaya sampah pihak Pemdes Dayeuhkolot mengakui setiap bulan membayar kepada dinas terkait.
“Kami dari Pemdes Dayeuhkolot tiap bulan membayar langsung sebesar Rp. 1.200.000. itupun pihak Pemdes langsung Transfer karena sudah terbiasa tiap bulannya,” terangnya.
“Bukan hanya desa kami yang bayar tiap bulan, beberapa desa juga melakukan hal yang sama,”tandasnya.
Sampai berita ini diturunkan, belum melakukan klarifikasi terhadap dinas terkait.